Catatan Editorial Khusus ARH Media
Pesta demokrasi pemilihan umum 2024 sudah di depan mata. Para calon pemegang kekuasaan eksekutif hingga legislatif negeri ini mulai menunjukkan taringnya. Kampanye sudah dimulai November 2023. Namun, kini baliho dengan wajah sumringah para calon wakil rakyat beserta slogan kemenangannya sudah banyak menghiasi bahu jalan.
Pemilu 2024 di Indonesia akan menjadi tonggak sejarah yang penting, dengan satu kelompok generasi yang dianggap sebagai penentu utama hasilnya - milenial dan Gen Z. Generasi yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1981 hingga 2010 ini memiliki peran yang krusial dalam menentukan arah politik dan masa depan bangsa.
Kontestasi lima tahunan kali ini diperkirakan akan diikuti sebanyak 204.807.222 pemilih (KPU, 2023). Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat sebanyak 66, 8 juta pemilih adalah generasi milenial dan pemilih dari gen Z juga ikut mendominasi yakni sebanyak 46, 8 juta pemilih. Angka tersebut menunjukkan bahwa generasi Milenial memiliki 33, 60% suara, sedangkan Gen Z sendiri memegang 22, 85% suara (Komara, 2023).
Dengan persentase sebaran suara tersebut, maka tidak heran apabila pemilu kali ini generasi Milenial dan Gen Z menjadi juru kuncinya. Suara dari dua generasi ini yang akan banyak diperebutkan oleh para calon pemimpin eksekutif maupun legislatif.
Milenial dan Gen Z adalah dua generasi yang tumbuh berdampingan dengan teknologi digital yang perkembangannya sangat pesat. Mereka adalah generasi yang terhubung secara online, berbagi informasi dengan cepat, dan memahami kekuatan media sosial.
Oleh karena itu, mereka memiliki pengaruh yang besar dalam pesta demokrasi kali ini terutama dalam menyebarkan pesan politik, memobilisasi pemilih, hingga membentuk opini publik. Bahkan dalam kondisi ini, milenial dan Gen Z memiliki kemampuan untuk mengubah permainan politik.
Tidak hanya itu, Milenial dan Gen Z juga memiliki pandangan yang berbeda tentang isu-isu penting, seperti lingkungan, kesetaraan, hak asasi manusia, dan kesehatan. Mereka cenderung lebih progresif dan terbuka terhadap perubahan. Kemampuan generasi ini untuk berpikir kritis dan berpartisipasi dalam diskusi politik akan menjadi kekuatan penting dalam mempengaruhi agenda politik.
Tidak hanya hadir sebagai pemegang sebaran suara terbanyak, namun Milenial dan Gen Z juga datang dengan tanggung jawab besar dalam pemilu 2024. Mereka perlu terlibat aktif dalam proses politik, termasuk memahami isu-isu yang relevan dan memastikan untuk menggunakan hak pilih mereka. Hanya dengan partisipasi aktif inilah, perubahan yang diinginkan dapat terjadi.
Selain itu, perlu ditekankan bahwa generasi ini juga harus menjunjung tinggi adanya transparansi, akuntabilitas, dan integritas selama proses pemilu. Mereka harus berperan sebagai penjaga demokrasi, memastikan bahwa pemilu berjalan adil dan bebas dari kecurangan.
Penting juga untuk diingat bahwa pemilu bukan akhir dari perjuangan politik, tetapi awal dari perjalanan panjang dalam mendukung dan mengawasi para pemimpin yang terpilih. Milenial dan Gen Z dapat terus memengaruhi agenda politik dengan mengawasi kinerja para pemimpin yang mereka pilih, memberikan masukan, dan mendukung perubahan yang mereka ingin lihat.
Pemilu 2024 merupakan kesempatan bagi generasi Milenial dan Gen Z untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya generasi yang berbicara, tetapi juga generasi yang berani bertindak. Dengan potensi besar yang mereka miliki dalam mengubah permainan politik, generasi ini benar-benar menjadi juru kunci dalam menentukan arah politik dan masa depan bangsa. Perubahan positif dapat terjadi jika mereka bersatu dan bergerak bersama demi Indonesia yang lebih baik.
Dan Pemilu 2024 juga adalah ajang pembuktian Sikap Demokratis antara Generasi Tua dan generasi muda dalam mengusung transisi Demokrasi yang elegan dan menyejahterakan bangsa kedepannya.
APA YANG PERLU KITA KETAHUI TENTANG GENERASI MILENIAL ?
Generasi milenial,adalah kelompok yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, kini telah menjadi salah satu kekuatan dominan dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka memiliki karakteristik unik, pengalaman hidup yang berbeda, dan peran yang signifikan dalam perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, manfaat, dan tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial.
Pengertian Generasi Milenial
Generasi milenial sering diidentifikasi dengan beberapa ciri khas, diantaranya :
- ketertarikan terhadap teknologi,
- keterbukaan terhadap keragaman,
- dan sikap sosial yang kuat.
- Mereka tumbuh dalam era digital yang berkembang pesat, di mana akses ke informasi dan komunikasi lebih mudah dari sebelumnya. Generasi ini juga sering dianggap sebagai generasi yang peka terhadap isu-isu lingkungan, hak asasi manusia, dan perubahan sosial.
Manfaat Generasi Milenial
- Inovasi Teknologi: Generasi milenial adalah pelopor dalam penggunaan teknologi. Mereka telah memainkan peran penting dalam perkembangan startup teknologi, aplikasi mobile, dan platform media sosial. Kontribusi mereka dalam inovasi teknologi telah membuka pintu untuk perubahan signifikan dalam berbagai industri.
- Kekuatan Konsumen: Dengan jumlah yang besar, generasi milenial memiliki pengaruh besar dalam pasar konsumen. Mereka cenderung lebih berpikir kritis dalam memilih produk dan jasa, mendorong perusahaan untuk lebih fokus pada etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
- Keterbukaan Terhadap Keragaman: Generasi milenial dikenal sebagai kelompok yang paling terbuka terhadap keragaman dalam segala bentuknya. Hal ini membawa perubahan positif dalam masyarakat, termasuk pengakuan dan penghargaan yang lebih besar terhadap perbedaan individu.
Tantangan Generasi Milenial
- Ketidakpastian Ekonomi: Generasi milenial sering dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi, terutama setelah resesi global dan dampak pandemi COVID-19. Mereka harus menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi dan kesulitan dalam membeli rumah atau berinvestasi.
- Beban Utang Pendidikan: Banyak dari mereka menghadapi beban utang pendidikan yang berat akibat biaya kuliah yang terus meningkat. Ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai tujuan keuangan lainnya.
- Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi: Generasi milenial sering dituduh bekerja terlalu keras dan kesulitan mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Tekanan ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik mereka.
Meskipun generasi milenial dihadapkan pada berbagai tantangan, mereka juga membawa banyak manfaat dan potensi positif dalam masyarakat. Melalui kerja keras, kolaborasi, dan inovasi mereka, mereka dapat mengatasi tantangan ini dan berperan dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Generasi milenial adalah bukti bahwa setiap generasi memiliki peran yang penting dalam evolusi masyarakat kita.
Maka, tidak berlebihan kiranya jika tulisan ini menjadi catatan Editorial Khusus Tim ARH Media dalam Event Kontestasi 2024 demi menghasilkan kepemimpinan terbaik bagi Indonesia di mas depan.
Jakarta, 04 Desember 2023
Tim Editorial ARH Media

.webp)

0 Komentar